Sebagaimana di alam terbuka, ternyata sebuah ekosistem dapat terganggu akibat serangan dari luar. Termasuk ekosistem jaringan komputer, yang dalam hal ini mendapatkan serangan dari malware. Bagaimana sebuah malware dapat menyusup ke sebuah perangkat? Lalu bagaimana firewall mengatasinya? Selengkapnya di sini!

Malware adalah perangkat lunak yang dirancang untuk merusak komputer atau sistem operasi. Ia dapat memiliki berbagai bentuk, seperti virus, trojan, worms, spyware, adware, dan ransomeware. Malware dapat diinstal di komputer melalui berbagai cara, seperti men-download file yang terinfeksi, membuka email yang tidak aman, atau mengunjungi situs web yang tidak aman. Tujuan dari malware adalah untuk mengambil alih kontrol atas komputer atau mencuri informasi pribadi.

Jenis-Jenis Malware 

Berikut ini adalah beberapa jenis malware yang bisa menjadi ancaman bagi bisnis dan perkantoran:

  1. Ransomware: Menyerang sistem dan mengunci data penting, lalu menuntut uang tebusan agar data tersebut dapat diakses kembali.
  2. Trojan: Menyerang sistem dengan cara menyamar sebagai perangkat lunak atau file yang aman, lalu mengambil alih kontrol atas komputer.
  3. Virus: Menyebar dengan cara menyisipkan diri ke dalam file atau perangkat lunak yang sah, lalu menyerang sistem dan merusak data.
  4. Spyware: Mengumpulkan informasi pribadi tanpa sepengetahuan pengguna, seperti kata sandi, nomor kartu kredit, dan data lainnya.
  5. Adware: Menampilkan iklan yang tidak diinginkan pada komputer atau perangkat mobile.

Untuk mencegah ancaman malware, bisnis dan perkantoran harus mengimplementasikan kebijakan keamanan yang baik, seperti menggunakan antivirus dan firewall, serta memberikan pelatihan kepada karyawan tentang cara menghindari malware

Bagaimanan sebuah Malware dapat menyebar?

Ada beberapa cara yang biasa digunakan malware untuk menyebar dari satu tempat ke tempat lainnya, di antaranya:

  1. Mengunggah file yang terinfeksi ke situs file sharing atau forum. Pengguna yang men-download file tersebut tanpa menggunakan antivirus yang aktif, bisa saja terinfeksi oleh malware tersebut.
  2. Menyisipkan malware ke dalam email yang dikirimkan ke banyak orang. Pengguna yang membuka email tersebut atau mengklik tautan yang terdapat di dalamnya, bisa saja terinfeksi oleh malware.
  3. Menggunakan exploit atau celah keamanan pada sistem operasi atau perangkat lunak yang tidak terbaru. Malware bisa menyebar dengan cepat ke komputer yang menggunakan sistem operasi atau perangkat lunak yang sudah usang dan tidak memiliki patch keamanan yang terbaru.
  4. Menyebar melalui jaringan peer-to-peer atau jaringan yang terhubung ke internet. Malware bisa menyebar ke komputer lain yang terhubung ke jaringan tersebut, bahkan jika komputer tersebut tidak terhubung secara langsung ke internet.
  5. Menyebar melalui media penyimpanan seperti flash drive atau hard disk eksternal. Pengguna yang menghubungkan media penyimpanan tersebut ke komputer tanpa memindai terlebih dahulu dengan antivirus, bisa saja terinfeksi oleh malware yang terdapat di dalamnya.

 

Bagaimana peran Firewall Dalam mencegah Malware?

Firewall adalah sistem keamanan yang melindungi jaringan dari serangan malware atau akses yang tidak sah. Firewall mengontrol lalu lintas jaringan dengan menggunakan aturan yang telah ditetapkan, sehingga hanya lalu lintas yang diizinkan yang bisa masuk ke dalam jaringan.

Firewall bisa mengatasi malware dengan cara:

  1. Memblokir akses ke situs web yang tidak aman atau mengandung malware.
  2. Memblokir lalu lintas jaringan yang tidak sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
  3. Mencegah malware yang menyembunyikan diri di balik lalu lintas jaringan yang dianggap aman, seperti lalu lintas HTTP atau HTTPS.
  4. Melakukan pemindaian terhadap lalu lintas jaringan untuk mencari tanda-tanda keberadaan malware.

Namun, firewall tidak bisa menjadi satu-satunya solusi keamanan. Bisnis dan perkantoran harus mengimplementasikan kebijakan keamanan yang komprehensif, seperti menggunakan antivirus dan melakukan update terhadap sistem operasi dan perangkat lunak yang digunakan.

 

Jenis Firewall di pasaran

Berikut ini adalah beberapa contoh firewall yang dapat melindungi jaringan dari serangan malware:

  1. Windows Firewall: Firewall bawaan dari sistem operasi Windows yang dapat memblokir lalu lintas jaringan yang tidak sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
  2. Symantec Endpoint Protection: Firewall yang dapat melindungi jaringan dari serangan malware, termasuk virus, worms, dan trojan.
  3. McAfee Firewall: Firewall yang dapat memblokir lalu lintas jaringan yang tidak diizinkan, serta melakukan pemindaian terhadap lalu lintas jaringan untuk mencari tanda-tanda keberadaan malware.
  4. ZoneAlarm: Firewall yang dapat memblokir akses ke situs web yang tidak aman, serta memberikan notifikasi kepada pengguna jika terdeteksi aktivitas yang tidak diinginkan.
  5. Comodo Firewall: Firewall yang dapat memblokir akses ke situs web yang tidak aman, serta melakukan pemindaian terhadap lalu lintas jaringan untuk mencari tanda-tanda keberadaan malware.

Untuk memilih firewall yang tepat, perusahaan harus mempertimbangkan kebutuhan keamanan jaringan yang diinginkan, serta kemampuan teknis yang tersedia. Selain itu, perusahaan juga harus memperhatikan biaya yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan dan mengelola firewall tersebut.